-->

Demokrasi Rindu

serak suara membaca Nasib
tukar pandang mata menitik Plano
seribu jantung masih berdetak
tak pelak fikirpun masih melayang

senja memarkir
maka malampun mulai menderu
berpasang mata menyipit
menyatu telinga dengarkan angka angka selaksa Penikmat pujangga

ahhhh ...
sementara puisi rinduku masih membuncah
ingin segera meng usai kala malam memanja

hehe ..
hai kekasih ...
bersabarlah sejenak
mata lebam ku masih mengukir nanar
membaca satu persatu Nasib para Dewan ...

hehehe
ini adalah tugas
sementara kutitipkan dulu kangenku
nanti bila usai
kan kubuat Syair untuk rindu kita

aku PPS
usai sudah dan Alkhamdulillah
LihatTutupKomentar