Sekuntum rindu
yang masih tumbuh dihati
Hingga sekelumit
cinta menjelma menjadi putik sari putik sari
Lalu menjatuhkan
diri menyebar ,menumpang teduh pada Akar berkaki
Percikan embun
menetas dikulit kulit keras Duniawi
Tanda ke
alfaan masih saja merenggut
Setitik Doaku
memacu dan membangun semangat
Tentang hidup
dan tumbuh menjadi pribadi pribadi yang Pengabdi
Bukankah taburan
pupuk telah membungkam tubuh telanjang sang Dewi
Lihatlah Alam
menari tawarkan kebahagiaan
Sekaligus diam
menanti keringat bercucur penuh keyakinan
Awan putih hantarkan
kisah kita di panggul penantian
Seputih Harapan
seputih keinginan
Wahai
kekasih disudut Ruang hatiku
Coba bacalah
dengan seksama Puisi puisi dalam Ruhku
Menyelinap Jauh
menembus batas Imaginasimu
Membangunkan
Geliat Bumi agar sudi menjamu keinginanmu
Wahai malam nan elok
tidakkah Kau sadari pagi masih menanti terik
Wahai malam nan elok
tidakkah Kau sadari pagi masih menanti terik
Tidakkah kan
Kau sadari kerinduan kerinduan ini telah melepuh tak berkutik
Lalu ,,,
adakah aku dalam satu tujuan pada ingatan agar tak berkerak
Wahai wajah
mu nan cantik
Tersenyumlah
tersenyumlah menyambut hari harimu
Tak perlu berlama
lama engkau bersedu sedan oleh Periuk
sebab… masih ada Tuhan yang menitahkan aku untukmu
sebab… masih ada Tuhan yang menitahkan aku untukmu
Untuk
keberlangsungan pelayaranmu