Pilar pilar senja
berdiri diam mematung
sendekap lurus tangan tangan menyangga
Langit langit tawarkan senyum
Angin lirih tak Ber nada Canda
Diam ..., Hening ...., pelan kemudian hilang
Asap cerutu berserakan di Awan
hantarkan pesan Rindu yang terkukus
Bara bara kecil laksana Lilin
terawangi pekat hingga temaram bernyanyi
Dialog dikepala selalu saja berkehendak
menuntun satu Bayangan
yang entah ku sendiri Hampir tak mengenali
tampak bibir tebar kata dalam dialog tak tampak
Sang Kumbang rupanya Ingin bersegera singgah
entah ...
dan entah gejolak ku kian tak menentu
ataukah sengajakah terbuat seperti ini Wahai Bayangan ? ...