Telanjangi aku
dengan kata tanpa suara
diam terpenggal kepala tak bersisik
tubuh Sexi tak lagi menjadi Idola
kaki ramping menerawang Pangkal
Senja dan Malam saling
bertabuh genderang Tanya
masihkah Emansipasi menjadi Polemik
Tubuhku sedang Melacur
menikmati kebodohan bagi sebagian Pandang
Adakah mereka tahu dari manakah Sepiring Nasi tiba di Meja
dari manakah Buku anakku terbeli bekal Ilmu
Harimau manakah
yang rela mencukur belang tanda kebesarannya?
sedangkan aku hanyalah selongsong Pikir yang tak ber isi
hanya tahu bagaimana Esok kan makan
Ah....
Wajah wajah munafik menikamku
tetapi dibelakang merayu rayu bak Pujangga tak berpena
bibir bibir dan Nafsu ber ujar Teriak
" Haaaaiiii
Lacur ...
berhentilah kau Goda Insan ..."
begitulah Muna' memekik
tetapi sekali lagi ...
merekalah pula yang menyimpanku bak Mesin ATM ...
lacurku tanpa kata
sadarilah aku dari sudut pandang Logis
Ajari ...
Bimbing ...
Papah ...
tetapi jangan kau depak semaunya
Aku ..
Tanpa kata
