seketika tubuhku membelah Angin malam
melacurkan keinginan
bersetubuhkan Rindu
Lampu lampu Kota
berkedip tersenyum tertawa
menyaksikan Gelisahku
yang tak mampu berdandan menjemputmu
Gincu gincu malampun tawarkan Riang sesaat
mendepak kesadaran
apakah aku kan terkulai oleh Godanya ...
Andai ...
kamu ada di sampingku ..
menyatu lenganmu dalam sabukan Pinggangku
mungkin ...
bila engkau berbaik hati sejenak saja
kan kubawa Rindu kita di Awan pekat
biar gemintang tahu
bahwa Asmara kita adalah terang berkilau
bermandi Rembulan Nan Manja
bercumbukan Angin berbisik ...
"Sayang ..., kunanti dirimu disudut Hatiku "
Rembulan Manja