05_08/08/14
Tanpamu
kunikmati pagi tanpamu
tanpa hadir senyum dan sapa yang biasa singgah
Sekelebat bayang melintas membungkam Gundah
Adamu hanyalah perasaan yang kian membelenggu
Ditepian Pantai berpasir
Langkah Pikiran ber Orasi
Berdiri di Podium podium Puisi
Ber Audiensi bersama Sajak sajak Mendebur
Membawa Buih buih keresahan diri
Batang batang Patah berjatuhan tanpa Daun
Akar akarpun kian melemah dalam Lamunan
Kata kata tak lagi Indah dalam ungkapan
Entah ... karena apa akupun menjadi Sakit sedemikian
Rupa lintasan Meminang
Membekap peluk tanpa lengan
Jemari tak lagi lincah menyurat Aksara tenang
Bahkan sesekali Bening mata berkaca tumpah
Sakit irisan Hati pinta yang kau kehendaki
Ku ijabahi penuh sesal disini
Kasih..., ini tentang Hujan tak ber Angin lagi
Biar kan kusimpan dengan Rapi
#tentangmu