Akulah kesendirian
yang diam menumpahkan Gelisah
menuliskan kata dilema
Akulah Sunyi
Mengibas Angin
hanya untuk mencari desiran
Malam pun kian larut
Tengadah Doa menitip Surat
Pada Ruh yang sedang sakit
Pada Raga yang sedang terhunus
Darah pilu menebar Anyir
Nyiyir membusuk menusuk Hidung
Ahhh ...
Bangkitlah wahai bayangku
tersenyumlah sedikit dari yang kau punyai
Lihatlah Embun bercumbu Daun
sejuk segar tampak Indah
Tak inginkah demikian ingin ?
Mari ...
sambut jemariku ..
Mari kan ku tuntun Langkah bersamaku
Adaku ...
adalah karenamu
Ingat bukan kata " Tuhan telah menitahkan aku
untuk Hari harimu "
# Doa