seperti Embun yang menetas usai malam
masih melintas bayangmu dibalik dedaunan yang menari
memanggil pelan Sang reranting
dan berdiri gemulai dahan dahan
Jejak kaki menembus bumi
menjelma Akar akar kekuatan
Pada Purnama yang telah berlalu
ku titipkan salam penuh kedamaian
berkedip mata hati memeluk dingin
lengan lengan melingkar pinggang
Malam itu kubacakan satu Puisi tentang kita
tentang Aroma kerinduan yang selalu mewarnai
tentang Indahnya waktu bersamamu
dalam secangkir Kopi
kuseduh nama dan senyummu
menyentuh penuh hasrat akan kehangatan malam
hingga tertuang penuh Imaginasi dan Inspirasi
#Ballada Pecinta Kopi