-->

Ballada secangkir Kopi_825


seperti Embun yang menetas usai malam
masih melintas bayangmu dibalik dedaunan yang menari

memanggil pelan Sang reranting
dan berdiri gemulai dahan dahan
Jejak kaki menembus bumi
menjelma Akar akar kekuatan

Pada Purnama yang telah berlalu
ku titipkan salam penuh kedamaian
berkedip mata hati memeluk dingin
lengan lengan melingkar pinggang

Malam itu kubacakan satu Puisi tentang kita
tentang Aroma kerinduan yang selalu mewarnai
tentang Indahnya waktu bersamamu

dalam secangkir Kopi
kuseduh nama dan senyummu
menyentuh penuh hasrat akan kehangatan malam
hingga tertuang penuh Imaginasi dan Inspirasi

#Ballada Pecinta Kopi

LihatTutupKomentar