Rasa ditengah Malam
Mungkin aku Sedang terpasung
Tentang arti pengabdian ataukah sebuah Kesetiaan Rasa ?
Tubuhku seperti deburan Ombak memecah Pantai Hening Yang sedang Kelam di Kota tanpa Nama
Hanya sunyi menggelitik berlari lari
Mencari kawan tapi tak ingin ku berkawan
Tanpa Irama… tanpa suara …., sungguh inikah sebuah dilema tanpa Arti ?
Entah Dosakah barisan Tanya kulontarkan pada Mu Ya Tuhan …?
Kucoba meramu Doa yang sempat tertinggal di Beranda bibir
Meng Eja dan meng Erupsi Ego agar tak lagi Mati akan kesadaran
Cemeti_Mu menggaris merah pada warna Kulit Kesendirian
Engkau yang Maha segala dari semua Takdir
Sesak dada ini serasa tak ku mampui Coba_Mu
Melayang kertas kertas Lusuh yang hendak ku tulis Untuk_Mu
Mungkin…., sendiriku akan lebih baik untuk mengupas kulit Noda
Agar kan ku fahami inilah Sekenario yang terbaik saat ini agar ku tetap terjaga
Tuhan pencerah segala Pemikir Insan
Berikanlah secuil kekuatan untukku Erami Uji agar menetas Kebaikan
Hanya kepada_Mu kekuatan seutuhnya yang ku inginkan
Agar saat aku terjaga Esok masih kudapati “ Senyum termanis dari sekian senyuman”
Kepada Belahan Hatiku di Secarik kata Cinta
Bersabarlah demi Pulau yang kita inginkan
Kan kita Arungi bersama melewati Ombak ombak tak kenal Waktu
Kelak saat kan kita tiba nanti … , Inginku adalah kita akan selalu bersama
