Masih dengan kecupan secangkir kopi
malam ini irama suara hati menemaniku
lewat bisikan manja disudut Rasa
kening lapang terbiar pasrah
walau ...
sesekali rambut tipis tersibak sepoi Angin
tanda ...
iringan Nada rindupun mulai meremas puisi puisiku
selamat malam hatiku
selamat tidur untuk rindu kita
biarkan terbaring penuh Damai
agar esok kan terjaga dengan senyuman termanismu
edisi 888