Senyum melambai
menandai senja kala canda masih kutabur
laksana kuning padi
malu tertunduk namun semakin mendebar
Puisi puisi purba pun kian terngiang
saat meja saksi kan membisu senyum
entah kan masih kau menimang
ataukah kan lebur membungkam
Wajahmu ...
masih lekat di dinding hati
saat sentuhan pipi di ujung senja lalu
pikat detak jantung kian menali
selaksa enggan terbang dengan sayapmu
aku ...
mengingatmu