-->

685 [Oase]

Akulah Puisi Rindumu saat Gerhana sedang menatap Wajahmu Akulah Oase pada Kering Padang Pasirmu

682 (Mabuk)

Hidup ini Riang bila mampu menerima keadaan dan ... Hidup ini akan menjadi Gulana bila tak mampu meredam kecamuk diri Terimalah dalam B...

683 (Hasrat)

Berkali kali pun kan tetap kau tanyakan dimanakah letak Rindu saat jerembab memendam Hasrat saat Getaran mulai merambah di urat Syaraf ap...

684 (Harapan)

Kehendak kita adalah Harapan yang selalu melarung ditengah Samudera Doa yang berenang senada Dua lengan dalam Tengadah Menimba Puisi puisi...

681 ( Cangkir )

Cangkir Adaku ... hanyalah Cangkir tempat Panas yang menyiksaku Adaku ... hanyalah sebuah Gelas penampung gundukan keluh Kulitku kera...

680 ( Penanda Waktu )

Kita boleh tenggelam bersama Matahari di ujung Senja Bahkan kembali pulang berlengan Rembulan saat Fajar bernyanyi tetapi tetaplah menjadi...

679 ( Motivasi )

Bangun dan lepaskanlah  keterbelakangan Pikir yang selalu Angkuh serta berkawan dengan Tebing tebing Kebodohan isilah sendang sendang Imag...

678 ( Runtuh )

Air di wajahmu adalah tetesan haru biru yang terlahir dari pergerakan Hati bukan dari ke inginan yang meruntuhkan

676 ( Bukan Politik )

Rinduku bukanlah Politisasi yang akan usai kisahnya saat terbaca oleh Mahkamah Konstitusi tetapi Rinduku adalah Puisi untukmu tak akan ...

677 ( Bukan Pesona )

Puisiku bukanlah pesona Puisiku adalah Ruh ku dan Puisiku adalah Kecintaan yang melebur bersma kasih sayang bukan Perayu kata mewarna lan...

675 ( Cemas )

kucemaskan kabarmu karena memang demikian yang kurasa bukan pemanis kata agar kau baca kucemaskan tentangmu bukan sekedar pula peredam d...

672 ( sapa pagi )

Pagi dengan sapa hangatmu seperti pagi dengan kehangatan Secangkir Kopi Pahit memang tapi kuharap senyummu memberikan Rasa Manis tersendi...

676 ( Istriku kekasihku II)

Kucintai dirimu bukan sekedar dengan Mata dan Nafsu yang lebih meng Agungkan Cinta dalam sebuah Maghilgai Perahu kita memang kecil tetap...

674 ( Puisi kosong )

pada pagi yang masih terlelap sebungkus gelitik bertanya bermain main memoles bibir keringku menggapit cerutu hantaran secangkir kopi p...

673 ( Malam Gersang )

Letih mataku mencari cari bunga rindu disetiap lekukan Waktu mengorek penuh harap agar kudapati dirimu ada didalamnya disetiap debaran d...

671 ( Mawar Letih )

Mawar yang sedang letih layu di taman bertanah kering tak ada embun menyapa hanya nyanyian sunyi menerpa Mawarku yang sedang tenggelam ...

670 ( Mampukah )

Pergilah semampu kau mau ku takkan menghalangi inginmu sebab tak ada kebahagiaan yang Hakiki kecuali terlahir dari Hati Nurani

669 ( Tanpa nama )

Ceruk lekuk cekung mata semalam tak mampu melelapkan gundah yang ada hanya bebatuan Angkuh menampar lamunan Satu sapa terlayang pagi ini ...

667 Tanyaku

Aku hanyalah Hening pada gemercik sunyi mengalir tenang tak ada arus melintas yang membawa kabar tentang  tulisan tulisan di  kertas Pe...

668 Tanya Hati

Aku tahu... ada tanya yang hinggap dihatimu hingga kekhawatiranpun mulai melantai aku ... hanya sedang ingin "Siam gejolak " ...