Syair 685 [Oase] Kumpulan puisi peracik kopi Saturday, August 23, 2014 Akulah Puisi Rindumu saat Gerhana sedang menatap Wajahmu Akulah Oase pada Kering Padang Pasirmu
Syair 682 (Mabuk) Kumpulan puisi peracik kopi Hidup ini Riang bila mampu menerima keadaan dan ... Hidup ini akan menjadi Gulana bila tak mampu meredam kecamuk diri Terimalah dalam B...
Syair 683 (Hasrat) Kumpulan puisi peracik kopi Berkali kali pun kan tetap kau tanyakan dimanakah letak Rindu saat jerembab memendam Hasrat saat Getaran mulai merambah di urat Syaraf ap...
Syair 684 (Harapan) Kumpulan puisi peracik kopi Friday, August 22, 2014 Kehendak kita adalah Harapan yang selalu melarung ditengah Samudera Doa yang berenang senada Dua lengan dalam Tengadah Menimba Puisi puisi...
Syair 681 ( Cangkir ) Kumpulan puisi peracik kopi Cangkir Adaku ... hanyalah Cangkir tempat Panas yang menyiksaku Adaku ... hanyalah sebuah Gelas penampung gundukan keluh Kulitku kera...
Syair 680 ( Penanda Waktu ) Kumpulan puisi peracik kopi Thursday, August 21, 2014 Kita boleh tenggelam bersama Matahari di ujung Senja Bahkan kembali pulang berlengan Rembulan saat Fajar bernyanyi tetapi tetaplah menjadi...
Syair 679 ( Motivasi ) Kumpulan puisi peracik kopi Bangun dan lepaskanlah keterbelakangan Pikir yang selalu Angkuh serta berkawan dengan Tebing tebing Kebodohan isilah sendang sendang Imag...
Syair 678 ( Runtuh ) Kumpulan puisi peracik kopi Air di wajahmu adalah tetesan haru biru yang terlahir dari pergerakan Hati bukan dari ke inginan yang meruntuhkan
Syair 676 ( Bukan Politik ) Kumpulan puisi peracik kopi Wednesday, August 20, 2014 Rinduku bukanlah Politisasi yang akan usai kisahnya saat terbaca oleh Mahkamah Konstitusi tetapi Rinduku adalah Puisi untukmu tak akan ...
Syair 677 ( Bukan Pesona ) Kumpulan puisi peracik kopi Puisiku bukanlah pesona Puisiku adalah Ruh ku dan Puisiku adalah Kecintaan yang melebur bersma kasih sayang bukan Perayu kata mewarna lan...
Syair 675 ( Cemas ) Kumpulan puisi peracik kopi kucemaskan kabarmu karena memang demikian yang kurasa bukan pemanis kata agar kau baca kucemaskan tentangmu bukan sekedar pula peredam d...
Syair 672 ( sapa pagi ) Kumpulan puisi peracik kopi Pagi dengan sapa hangatmu seperti pagi dengan kehangatan Secangkir Kopi Pahit memang tapi kuharap senyummu memberikan Rasa Manis tersendi...
Syair 676 ( Istriku kekasihku II) Kumpulan puisi peracik kopi Kucintai dirimu bukan sekedar dengan Mata dan Nafsu yang lebih meng Agungkan Cinta dalam sebuah Maghilgai Perahu kita memang kecil tetap...
Syair 674 ( Puisi kosong ) Kumpulan puisi peracik kopi pada pagi yang masih terlelap sebungkus gelitik bertanya bermain main memoles bibir keringku menggapit cerutu hantaran secangkir kopi p...
Syair 673 ( Malam Gersang ) Kumpulan puisi peracik kopi Letih mataku mencari cari bunga rindu disetiap lekukan Waktu mengorek penuh harap agar kudapati dirimu ada didalamnya disetiap debaran d...
Syair 671 ( Mawar Letih ) Kumpulan puisi peracik kopi Tuesday, August 19, 2014 Mawar yang sedang letih layu di taman bertanah kering tak ada embun menyapa hanya nyanyian sunyi menerpa Mawarku yang sedang tenggelam ...
Syair 670 ( Mampukah ) Kumpulan puisi peracik kopi Pergilah semampu kau mau ku takkan menghalangi inginmu sebab tak ada kebahagiaan yang Hakiki kecuali terlahir dari Hati Nurani
Syair 669 ( Tanpa nama ) Kumpulan puisi peracik kopi Monday, August 18, 2014 Ceruk lekuk cekung mata semalam tak mampu melelapkan gundah yang ada hanya bebatuan Angkuh menampar lamunan Satu sapa terlayang pagi ini ...
Syair 667 Tanyaku Kumpulan puisi peracik kopi Aku hanyalah Hening pada gemercik sunyi mengalir tenang tak ada arus melintas yang membawa kabar tentang tulisan tulisan di kertas Pe...
Syair 668 Tanya Hati Kumpulan puisi peracik kopi Aku tahu... ada tanya yang hinggap dihatimu hingga kekhawatiranpun mulai melantai aku ... hanya sedang ingin "Siam gejolak " ...